Langsung ke konten utama

Lembaga - Lembaga Audit Sistem Informasi yang ada di Indonesia

 

Kita tahu bahwa di Indonesia memiliki lembaga-lembaga Audit, lembaga Audit pemerintah umumnya memiliki tugas yang lebih luas daripada akuntan publik, baik internal maupun eksternal.

Pengertian dari Audit Sistem Informasi adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.

Berikut ini adalah lembaga-lembaga Audit Sistem Informasi:

1. LPAI (Lembaga Pengembangan Auditor Internal)

Ini adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen LPAI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah dikenal baik reputasinya di dunia.


2. BPKRI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia)

Pada tahun 1946, BPKRI didirikan dengan tujuan untuk bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewnangan masing-masing.


3. IASII (Ikatan Audit Sistem Informasi Indonesia)

Didirikan pada 20 Mei 2014. Lembaga ini dibentuk oleh beberapa praktisi dari berbagai universitas dan organisasi lainnya dibidang sistem informasi. Lembaga ini memiliki tujuan yaitu untuk menghindari penyimpangan dalam penggunaan sistem informasi yang semakin pesat di Indonesia. IASII bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Information System Audit and Control Association-Chapter Indonesia (ISACA), Institute of Internal Auditor, Forum Komunikasi Satuan Pengawas Intern. 


4. BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan)

Didirikan pada tahun 2006. BPKP ditugaskan untuk mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Standar dan Panduan untuk Audit Sistem Informasi ISACA, IIA COSO, dan ISO 1799

     1. IIA COSO  (The Comitte of Sponsoring Organizations of The Threadway Commision’s)     C ommittee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, merupakan suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka. COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional: American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) dan The Institute of Management Accountants (IMA).       Adapun secara garis besar hal penting dalam report COSO ‘Internal Control – Integrated Framework’

Arti dan Makna Lambang dan Simbol Pancasila

Gar‏‏uda Pancasila adalah Lamb‏‏ang negara Indon‏‏esia, dan juga mem‏‏iliki semboyan Bhinn‏‏eka Tunggal Ika (Meskip‏‏un Berbeda-beda tet‏‏api tetap satu Jika). La‏‏mbang negara Indon‏‏esia ini berbentuk bur‏‏ung Garuda d‏‏engan kepala men‏‏ghadap ke sebelah kan‏‏an (dari sudut pa‏‏ndang Garuda), dan mem‏‏punyai per‏‏isai yang berb‏‏entuk sepe‏‏rti jantu‏‏ng dan diga‏‏ntung mengg‏‏unakan ran‏‏tai pada leher G‏‏aruda terseb‏‏ut, dan terdapat sem‏‏boyan Bhinneka Tunggal Ika ya‏‏ng ber‏‏makna "Mesk‏‏‏‏ipun Berbed‏‏a-beda tetap‏‏i tetap satu Jiwa" tertulis di atas pita yang diceng‏‏k‏‏eram oleh burung Garu‏‏da. Sult‏‏an Ha‏‏mid II lah yang mera‏‏ncang Lambang ini, nam‏‏un kemudian disempurnakan lagi oleh Bung Karno, Setelah itu ‏‏diresm‏‏ikan pemakaia‏‏nnya sebagai lamban‏‏g negara pada t‏‏anggal 11-Februari-1950 da‏‏lam Sida‏‏ng Kab‏‏inet Republik Indon‏‏esia Serikat.   Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila dan penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah