Langsung ke konten utama

Standar dan Panduan untuk Audit Sistem Informasi ISACA, IIA COSO, dan ISO 1799

 


  1. IIA COSO (The Comitte of Sponsoring Organizations of The Threadway Commision’s)

    Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission, atau disingkat COSO, merupakan suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka. COSO disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi profesional: American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting Association (AAA), Financial Executives Institute (FEI), The Institute of Internal Auditors (IIA) dan The Institute of Management Accountants (IMA). 

    Adapun secara garis besar hal penting dalam report COSO ‘Internal Control – Integrated Framework’ (1992), antara lain sebagai berikut:
Internal control menurut COSO yaitu sebuah proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
a.       Efektifitas dan efisiensi operasional
b.      Reliabilitas pelaporan keuangan
c.       Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku

    Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
a.       Control Environment
b.      Risk Assessment
c.       Control Activities
d.      Information and communication
e.       Monitoring


   2. ISACA (Information Systems Audit & Control Association)

ISACA merupakan sebuah organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi.


Menurut ISACA, pemegang gelar CISA mempunyai competitive advantage dengan memastikan bahwa:
a.       Audit sistem informasi dilakukan sesuai dengan standar, panduan, dan best practises terkait
b.      Suatu perusahaan melaksanakan tata-kelola teknologi informasi (corporate governance of IT)
c.       Manajemen atas sistem dan infrastruktur IT (systems and infrastructure life cycle management) dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan
d.      Arsitektur keamanan didesain untuk menjaga prinsip kerahasiaan (confidentiality),integritas (integrity),dan ketersediaan (availability) atas information assets
e.       Program disaster recovery dan business continuity direncanakan dengan baik dan dampak resikonya diminimalisir
Berikut beberapa pengakuan atas sertifikasi CISA dari beberapa lembaga:
a.       Departemen Pertahanan Amerika (US Department of Defence) mengharuskan staff information assurance-nya memiliki sertifikat tertentu, di antaranya gelar CISA
b.      Undang-undang Keamanan Informasi di Korea mensyaratkan audit sistem informasi dilakukan oleh pemegang sertifikasi tertentu, misalnya CISA
c.       Bursa Efek India mengakui sertifikasi profesional CISA sebagai salah satu prasyarat untuk melakukan systems audit
d.      Menurut Undang-undang di Rumania, bank yang akan menerapkan sistem pembayaran elektronik (misalnya melalui internet) diharuskan melewati proses sertifikasi dahulu oleh auditor yang memiliki gelar CISA
Ujian CISA ini dilakukan 2 kali setahun, sekitar bulan juni dan desember. terdapat sebanyak 200 soal ujian dan wajib mencapai angka 75% untuk jawaban yang benar untuk mencapai syarat kelulusan.


Untuk mendapat gelar CISA tidak hanya harus melalui ujian seperti diatas saja, tetapi ada beberapa persyaratan lainnya, antara lain:
a.       Memiliki pengalaman kurang lebih 5 tahun dalam information systems audit, control, or security (bisa disubstitusi dengan persyaratan tertentu)
b.      Mematuhi ISACA Code of Professional Ethics
c.       Menjalankan IS Auditing Standards yang dikeluarkan ISACA
d.      Ikut program CPE (Continuing Professional Education)

Syarat Kelulusan
ISACA menggunakan dan laporan nilai pada skala umum 200-800. Sebagai contoh, skor skala dari 800 mewakili nilai sempurna dengan semua pertanyaan dijawab dengan benar; skor skala dari 200 adalah skor terendah mungkin dan menandakan bahwa hanya sejumlah kecil pertanyaan yang dijawab dengan benar. Calon harus menerima skor 450 atau lebih tinggi untuk lulus ujian.Sebuah skor 450 merupakan standar yang konsisten minimal pengetahuan sebagaimana ditetapkan oleh ISACA CISA Komite Sertifikasi itu. Seorang kandidat menerima nilai kelulusan kemudian dapat mengajukan permohonan sertifikasi jika semua persyaratan lain terpenuhi.


   3. ISO 1799

ISO / IEC 17799 merupakan tsandar lama yang digunakan untuk keamanan informasi yang diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 2000. Standar ini bersumber dari British Standard yang dikenal sebagai BS7799 yang berisi praktik terbaik tentang kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi dalam sebuah organisasi.  menetapkan pedoman dan prinsip umum untuk memulai, menerapkan, memelihara, dan memperbaiki manajemen keamanan informasi dalam sebuah organisasi. Tujuan yang diuraikan memberikan panduan umum mengenai tujuan umum manajemen keamanan informasi yang diterima secara umum. 

ISO / IEC 17799: 2005 ISO 17799 meliputi 10 klausa pengendalian, antara lain sebagai berikut :
1. Kebijakan Pengamanan (Security Policy)
2. Pengendalian Akses Sistem (System Access Control)
3. Pengelolaan Komunikasi dan Kegiatan (Communication and Operations Management).
4. Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem (System Development and Maintenance)
5. Pengamanan Fisik dan Lingkungan (Physical and Environmental Security)
6. Penyesuaian (Compliance)
 7. Keamanan personel/sumber daya manusia (Personnel Security)
8. Organisasi Keamanan (Security Organization)
9. Klasifikasi dan pengendalian aset (Asset Classification and Control)
 10. Pengelolaan Kelangsungan Usaha (Business Continuity Management)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti dan Makna Lambang dan Simbol Pancasila

Gar‏‏uda Pancasila adalah Lamb‏‏ang negara Indon‏‏esia, dan juga mem‏‏iliki semboyan Bhinn‏‏eka Tunggal Ika (Meskip‏‏un Berbeda-beda tet‏‏api tetap satu Jika). La‏‏mbang negara Indon‏‏esia ini berbentuk bur‏‏ung Garuda d‏‏engan kepala men‏‏ghadap ke sebelah kan‏‏an (dari sudut pa‏‏ndang Garuda), dan mem‏‏punyai per‏‏isai yang berb‏‏entuk sepe‏‏rti jantu‏‏ng dan diga‏‏ntung mengg‏‏unakan ran‏‏tai pada leher G‏‏aruda terseb‏‏ut, dan terdapat sem‏‏boyan Bhinneka Tunggal Ika ya‏‏ng ber‏‏makna "Mesk‏‏‏‏ipun Berbed‏‏a-beda tetap‏‏i tetap satu Jiwa" tertulis di atas pita yang diceng‏‏k‏‏eram oleh burung Garu‏‏da. Sult‏‏an Ha‏‏mid II lah yang mera‏‏ncang Lambang ini, nam‏‏un kemudian disempurnakan lagi oleh Bung Karno, Setelah itu ‏‏diresm‏‏ikan pemakaia‏‏nnya sebagai lamban‏‏g negara pada t‏‏anggal 11-Februari-1950 da‏‏lam Sida‏‏ng Kab‏‏inet Republik Indon‏‏esia Serikat.   Lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila dan penggunaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah

Lembaga - Lembaga Audit Sistem Informasi yang ada di Indonesia

  Kita tahu bahwa di Indonesia memiliki lembaga-lembaga Audit, lembaga Audit pemerintah umumnya memiliki tugas yang lebih luas daripada akuntan publik, baik internal maupun eksternal. Pengertian dari  Audit Sistem Informasi   adalah proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien. Berikut ini adalah lembaga-lembaga Audit Sistem Informasi: 1.  LPAI (Lembaga Pengembangan Auditor Internal) Ini adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen LPAI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senanti